Dejan Kritisi Turnamen Pra-Musim di Indonesia
Tuesday, 08 March 2016 | 20:36
Persib Bandung disodori jadwal padat di Piala Bhayangkara, seluruh tim hanya diberi selang waktu satu hingga tiga hari masa recovery. Ditanggapi pelatih Persib, Dejan Antonic hal tersebut sangatlah berat namun harus dijalani.
Pelatih asal Serbia itu mengkritisi pola pelaksanaan turnamen yang dianggap sebagai ajang pra-musim di Indonesia, padahal semua kalangan tahu jika kompetisi sesungguhnya Indonesia Soccer Championship (ISC) akan segera dimulai. Secara berturut-turut mulai dari Piala Jenderal Sudirman, Bali Island Cup, Piala Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), hingga Piala Bhayangkara terus menerus dilaksanakan dan diikuti oleh beberapa klub yang intens mengikutinya.
Sebut saja Arema Cronus, Mitra Kukar, dan Sriwijaya FC adalah beberapa klub yang hampir tak pernah absen dalam turnamen singkat. Resiko kebugaran fisik pemain diamatinya akan menurun atau bahkan mendapati cedera. Dejan mengambil contoh kepada pelaksanaan Piala Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim).
Menurut Dejan jadwal di Piala Gubernur Kaltim sangatlah padat, oleh sebab itu banyak pemain yang mengalami cedera contohnya eks. punggawa Persib yang membela Sriwijaya, Firman Utina. Atas dasar tak ingin pemainnya mendapati cedera parah, maka ia memilih tak ikut ambil bagian dalam turnamen tersebut.
“Cukup berat buat pemain, itu di Kaltim (Turnamen) sudah ada beberapa pemain cedera, seperti saya dulu bilang orang mengerti saya atau tidak? kita harus bikin pemain untuk tidak cedera kalau mau bikin Liga Indonesia berkualitas,” ucapnya saat ditemui di Lapangan Football Plus, Parongpong, Kab. Bandung, Selasa (8/2).
Dejan berpendapat jika ingin mendapati Liga yang berkualitas otomatis setiap pemain andalan di klubnya masing-masing harus memiliki kondisi prima hingga bisa diturunkan. Kualitas pertandingan akan menurun saat beberapa pemain didapati absen atau gagal merumput. “Kalau kita cuman paksa pemain, kita akan dapat pertandingan jelek, karena dapat cedera itu,” tambahnya.
Ia menegaskan turnamen yang disebut ajang pra-musim di Indonesia kali ini sangat berbahaya untuk pemain dalam masa persiapan menuju turnamen panjang. “But pre-season yang sekarang bahaya untuk pemain, bisa dapat cedera dan aku lihat di turnamen Kaltim sudah lima atau empat pemain cedera otot itu bahaya untuk tim,” pungkasnya.

Persib Bandung disodori jadwal padat di Piala Bhayangkara, seluruh tim hanya diberi selang waktu satu hingga tiga hari masa recovery. Ditanggapi pelatih Persib, Dejan Antonic hal tersebut sangatlah berat namun harus dijalani.
Pelatih asal Serbia itu mengkritisi pola pelaksanaan turnamen yang dianggap sebagai ajang pra-musim di Indonesia, padahal semua kalangan tahu jika kompetisi sesungguhnya Indonesia Soccer Championship (ISC) akan segera dimulai. Secara berturut-turut mulai dari Piala Jenderal Sudirman, Bali Island Cup, Piala Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), hingga Piala Bhayangkara terus menerus dilaksanakan dan diikuti oleh beberapa klub yang intens mengikutinya.
Sebut saja Arema Cronus, Mitra Kukar, dan Sriwijaya FC adalah beberapa klub yang hampir tak pernah absen dalam turnamen singkat. Resiko kebugaran fisik pemain diamatinya akan menurun atau bahkan mendapati cedera. Dejan mengambil contoh kepada pelaksanaan Piala Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim).
Menurut Dejan jadwal di Piala Gubernur Kaltim sangatlah padat, oleh sebab itu banyak pemain yang mengalami cedera contohnya eks. punggawa Persib yang membela Sriwijaya, Firman Utina. Atas dasar tak ingin pemainnya mendapati cedera parah, maka ia memilih tak ikut ambil bagian dalam turnamen tersebut.
“Cukup berat buat pemain, itu di Kaltim (Turnamen) sudah ada beberapa pemain cedera, seperti saya dulu bilang orang mengerti saya atau tidak? kita harus bikin pemain untuk tidak cedera kalau mau bikin Liga Indonesia berkualitas,” ucapnya saat ditemui di Lapangan Football Plus, Parongpong, Kab. Bandung, Selasa (8/2).
Dejan berpendapat jika ingin mendapati Liga yang berkualitas otomatis setiap pemain andalan di klubnya masing-masing harus memiliki kondisi prima hingga bisa diturunkan. Kualitas pertandingan akan menurun saat beberapa pemain didapati absen atau gagal merumput. “Kalau kita cuman paksa pemain, kita akan dapat pertandingan jelek, karena dapat cedera itu,” tambahnya.
Ia menegaskan turnamen yang disebut ajang pra-musim di Indonesia kali ini sangat berbahaya untuk pemain dalam masa persiapan menuju turnamen panjang. “But pre-season yang sekarang bahaya untuk pemain, bisa dapat cedera dan aku lihat di turnamen Kaltim sudah lima atau empat pemain cedera otot itu bahaya untuk tim,” pungkasnya.

bahaya oge jeung pamaen, da di indonesia mah pamaen cedera di pra musim langsung diputus kontrakna. ajdi sebenerna mah klub teh lain ngiluan pra musim jeung persiapan liga tapi neangan duit jeung ngiluan liga. pamaen mah dianggap sato
Pek dewek teke !!
Mungkin mang dejan blm tau bahwa indonesia gudangnya tkg urut jd moal was was lamun pateuh ge.
ah gandeng, eta si zulham ge mejus keneh…kop urut
of course , kudu juara we pokonamah rek kitu rek kie ge aing mh teu nyaho aing mh teu nyaho aing m teu nyahu , erek kitu erek kieu pokonamah kudu juara ,,, *tariiiik mang … 😀 BRAVO PERSIB 1933 #Bobotoh tasikmalaya kota
mun geus juara rek kumaha tah ?
Ha ha ….pra musim cuma anggapan …!!!!
Boa edan wa
Ahh…Dejan pelatih cemen, pesrib blm ada apa2 nya dibanding klub2 lain yg lebih padat dan ketat tp ga mengeluh…