Dedi Kusnandar: Menjadi Kapten, Pekerjaan Yang Tidak Mudah
Saturday, 16 May 2015 | 09:59
Bagaimana jadinya jika Dedi Kusnandar kemudian menjadi kapten Persib di masa mendatang? Hal itu bisa saja terjadi mengingat ia adalah putra daerah hasil binaan Persib Junior. Selain itu pengalaman semasa menjabat kapten di timnas U-23 ajang Olimpiade Asia 2014 lalu bisa menjadi pengalaman yang berbekas. Kini sang pemain kian menemukan kematangan menjalani karirnya bersama Maung Bandung.
Sampai saat ini memang Atep dan Firman Utina menjadi pilihan kapten dan wakil kapten tim kebanggaan bobotoh ini. Namun, entah tiga tahun atau lima tahun kedepan, dengan kementerengan usia Dado yang semakin matang ia digadang-gadang bisa menjadi penerus Atep. Sedikit flash back kebelakang, bagaimana Eka Ramdhani muncul sebagai pemain muda, menjalani karir emas di Persib kemudian menjadi pemimpin untuk tim.
Sebuah pekerjaan tidak mudah bagi Dado dalam menjalani pemain sekaligus kapten kesebelasan. Saat menjalaninya di timnas ia bertanggung jawab untuk menyatukan tim menjadi kompak. Bukan hanya di lapangan, namun di luar lapangan pula menjadi pekerjaan tambahan untuknya.
“Jadi kapten pekerjaan tidak mudah, sangat berat ya menyatukan beberapa pemain yang berbeda klub dan daerah menjadi kompak,” tuturnya saat ditemui belum lama ini.
Cara yang dilakukannya guna menyolidkan para pemain adalah dengan melakukan komunikasi, baik itu persoalan di lapangan maupun kisah pribadi hingga menjalin chemistry. Melakukan sesuatu dengan cara berbarengan, saling menghargai dan respect adalah caranya saat menjadi pemimpin di skuat timnas terdahulu.
“Ada cara saling menghormati, terus ya caranya diluar lapangan saya ajak komunikasi, atau buat bareng-bareng ngapain, untuk menyatukan seluruh pemain,” pungkasnya.

Bagaimana jadinya jika Dedi Kusnandar kemudian menjadi kapten Persib di masa mendatang? Hal itu bisa saja terjadi mengingat ia adalah putra daerah hasil binaan Persib Junior. Selain itu pengalaman semasa menjabat kapten di timnas U-23 ajang Olimpiade Asia 2014 lalu bisa menjadi pengalaman yang berbekas. Kini sang pemain kian menemukan kematangan menjalani karirnya bersama Maung Bandung.
Sampai saat ini memang Atep dan Firman Utina menjadi pilihan kapten dan wakil kapten tim kebanggaan bobotoh ini. Namun, entah tiga tahun atau lima tahun kedepan, dengan kementerengan usia Dado yang semakin matang ia digadang-gadang bisa menjadi penerus Atep. Sedikit flash back kebelakang, bagaimana Eka Ramdhani muncul sebagai pemain muda, menjalani karir emas di Persib kemudian menjadi pemimpin untuk tim.
Sebuah pekerjaan tidak mudah bagi Dado dalam menjalani pemain sekaligus kapten kesebelasan. Saat menjalaninya di timnas ia bertanggung jawab untuk menyatukan tim menjadi kompak. Bukan hanya di lapangan, namun di luar lapangan pula menjadi pekerjaan tambahan untuknya.
“Jadi kapten pekerjaan tidak mudah, sangat berat ya menyatukan beberapa pemain yang berbeda klub dan daerah menjadi kompak,” tuturnya saat ditemui belum lama ini.
Cara yang dilakukannya guna menyolidkan para pemain adalah dengan melakukan komunikasi, baik itu persoalan di lapangan maupun kisah pribadi hingga menjalin chemistry. Melakukan sesuatu dengan cara berbarengan, saling menghargai dan respect adalah caranya saat menjadi pemimpin di skuat timnas terdahulu.
“Ada cara saling menghormati, terus ya caranya diluar lapangan saya ajak komunikasi, atau buat bareng-bareng ngapain, untuk menyatukan seluruh pemain,” pungkasnya.

Dado next legend , semangat terus mang dado