Cara Ideal Rekrut Tim Maung Bandung
Wednesday, 20 July 2011 | 18:58Oleh: Beni Hidayat
Sudah hampir sebulan lebih Kompetisi Liga Super Indonesia berakhir, dimana Persipura menjadi Juara tahun 2010-2011. Dan sudah hampir 16 tahun (mohon koreksi jika salah) juga Persib tidak merasakan Juara. Patut disayangkan Tim sebesar Persib tidak dapat meraih gelar Juara selama itu, padahal dahulu Persib Bandung adalah Tim yang disegani dan ditakuti oleh tim-tim yang ada di tingkat Nasional, bahkan pada tahun 1995-1996 pernah disegani oleh tim-tim di asia yang mengikuti Liga Champion Asia, hal ini terjadi karena Persib Bandung dapat lolos hingga babak Perempatfinal dengan bermaterikan Pemain-pemain Lokal dan tidak ada satupun pemain asing. Yang lebih mengagumkan lagi adalah terpilihnya Pelatih Persib menjadi salah satu kandidat Pelatih Terbaik Asia.
Dari sedikit ringkasan di atas, saya ingin memberikan masukan untuk kemajuan Persib di masa yang akan datang. Mencontoh tim-tim besar di Eropa, seperti AC Milan, Real Madrid, Manchester United dll. Untuk membentuk suatu tim yang solid dibutuhkan kejelian dari Staf Pelatih, baik Pelatih Kepala sampai ke Asisten Pelatih untuk memilih Pemain, baik yang akan dibeli dari luar binaan klub sendiri atau menarik dari tim Juniornya. Akan tetapi Staf Pelatih saat ini tidak mempunyai banyak waktu untuk memilih pemain yang menjadi incarannya, karena antara waktu Penunjukan menjadi Pelatih dari Manajemen Klub yang terlalu mepet dengan akan digelarnya Kompetisi, maka jalan pintas yang dipilih, yaitu membeli pemain-pemain yang sudah top di kancah nasional dengan bandrol tinggi padahal belum tentu pemain tersebut cocok dengan gaya bermain Persib. Salah satu hal inilah yang menjadi faktor ketidakberhasilan Persib menjadi Juara.
Untuk mengatasi masalah tersebut, saya menyarankan pihak Manajemen membentuk suatu tim kecil yang terdiri dari para mantan pemain untuk dijadikan Pemandu Bakat atau istilah lainnya adalah scout. Hal ini tentu saja mempermudah bagi Pelatih untuk menentukan Pemain Pilihannya. Berbeda dengan teknis pemilihan pemain pada saat ini adalah Pelatih Kepala yang ditunjuk mencari sendiri pemain dengan cara diadakannya seleksi Pemain pada saat jeda sebelum kompetisi belum bergulir. Dengan adanya scout ini, jeda waktu sebelum kompetisi bukan untuk menyeleksi pemain, tetapi lebih fokus kepada Latihan dan Ujicoba menjelang kompetisi berikutnya berlangsung, serta mematangkan kerjasama baik antara Pelatih dan Pemain, maupun Pemain dengan Pemain. Berikut Tugas dari scout antara lain:
- Memantau semua pemain yang mempunyai skill bagus. Pemain yang dipantau sebaiknya pemain yang berlagai di Kompetisi Junior (U-21).
- Jika memungkinkan memantau langsung Pemain Asing yang bermain diluar Indonesia yang ditawarkan oleh pihak agen kepada pihak Manajemen. Hal ini dilakukan mencegah Manajemen tidak tertipu dengan agen-agen yang menawarkan pemain. Jika tidak memungkinkan memantau langsung, maka diwajibkan mencari data selengkap mungkin tentang pemain tersebut.
- Merekomendasikan pemain-pemain kepada Pelatih Kepala menentukan pemain-pemain mana saja yang akan dikontrak untuk Kompetisi tahun berikutnya.
- Merahasiakan pemain yang dipantau kepada pihak manapun (kecuali manajemen dan pelatih), hal ini agar Tim Lain tidak ikut-ikutan memilih pemain yang jadi incaran.
Dengan adanya scout ini, tidak perlu diadakannya Seleksi Pemain lagi, karena menyeleksi pemain tidak cukup hanya dengan melihat beberapa hari atau 1 minggu. Untuk menyeleksi pemain dibutuhkan waktu yang lama. Oleh sebab itu, disinilah fungsi utama dari scout adalah menyeleksi pemain selama satu kompetisi penuh. Untuk pemilihan Scout ini, sebaiknya dipilih oleh Pelatih Kepala, agar mempermudah menyatukan visi dan mengetahui pemain-pemain yang diinginkan oleh Pelatih Kepala. Setelah itu Pelatih Kepala merekomendasikan pemain-pemian pilihannya ke Pihak Manajemen untuk dikontrak. Jika urusan Kontrak sudah selesai, tinggal Pelatih Kepala meracik pemain-pemain pilihanya menjadi Tim yang Solid.
Sedikit Ilustrasi tentang Perekrutan Pemain dalam bentuk Flow Chart (Klik gambar untuk memperbesar red.)
Saya rasa dengan kemapaman Manajemen Persib saat ini, sudah waktunya sedikit meniru cara tim-tim besar di Eropa dalam hal perekrutan pemain. Saya optimis dengan cara seperti ini semakin tinggi kualitas pemain yang ada di dalam tim Maung Bandung.
Semoga sedikit masukan dari saya dapat memberikan sumbangsih untuk kemajuan Maung Bandung…
Penulis adalah Pecinta Persib yang lahir dan besar di Cimahi
Pendapat yang dinyatakan dalam karya ini sepenuhnya merupakan pendapat pribadi penulis, tidak mencerminkan pendapat redaksi Simamaung.

Oleh: Beni Hidayat
Sudah hampir sebulan lebih Kompetisi Liga Super Indonesia berakhir, dimana Persipura menjadi Juara tahun 2010-2011. Dan sudah hampir 16 tahun (mohon koreksi jika salah) juga Persib tidak merasakan Juara. Patut disayangkan Tim sebesar Persib tidak dapat meraih gelar Juara selama itu, padahal dahulu Persib Bandung adalah Tim yang disegani dan ditakuti oleh tim-tim yang ada di tingkat Nasional, bahkan pada tahun 1995-1996 pernah disegani oleh tim-tim di asia yang mengikuti Liga Champion Asia, hal ini terjadi karena Persib Bandung dapat lolos hingga babak Perempatfinal dengan bermaterikan Pemain-pemain Lokal dan tidak ada satupun pemain asing. Yang lebih mengagumkan lagi adalah terpilihnya Pelatih Persib menjadi salah satu kandidat Pelatih Terbaik Asia.
Dari sedikit ringkasan di atas, saya ingin memberikan masukan untuk kemajuan Persib di masa yang akan datang. Mencontoh tim-tim besar di Eropa, seperti AC Milan, Real Madrid, Manchester United dll. Untuk membentuk suatu tim yang solid dibutuhkan kejelian dari Staf Pelatih, baik Pelatih Kepala sampai ke Asisten Pelatih untuk memilih Pemain, baik yang akan dibeli dari luar binaan klub sendiri atau menarik dari tim Juniornya. Akan tetapi Staf Pelatih saat ini tidak mempunyai banyak waktu untuk memilih pemain yang menjadi incarannya, karena antara waktu Penunjukan menjadi Pelatih dari Manajemen Klub yang terlalu mepet dengan akan digelarnya Kompetisi, maka jalan pintas yang dipilih, yaitu membeli pemain-pemain yang sudah top di kancah nasional dengan bandrol tinggi padahal belum tentu pemain tersebut cocok dengan gaya bermain Persib. Salah satu hal inilah yang menjadi faktor ketidakberhasilan Persib menjadi Juara.
Untuk mengatasi masalah tersebut, saya menyarankan pihak Manajemen membentuk suatu tim kecil yang terdiri dari para mantan pemain untuk dijadikan Pemandu Bakat atau istilah lainnya adalah scout. Hal ini tentu saja mempermudah bagi Pelatih untuk menentukan Pemain Pilihannya. Berbeda dengan teknis pemilihan pemain pada saat ini adalah Pelatih Kepala yang ditunjuk mencari sendiri pemain dengan cara diadakannya seleksi Pemain pada saat jeda sebelum kompetisi belum bergulir. Dengan adanya scout ini, jeda waktu sebelum kompetisi bukan untuk menyeleksi pemain, tetapi lebih fokus kepada Latihan dan Ujicoba menjelang kompetisi berikutnya berlangsung, serta mematangkan kerjasama baik antara Pelatih dan Pemain, maupun Pemain dengan Pemain. Berikut Tugas dari scout antara lain:
- Memantau semua pemain yang mempunyai skill bagus. Pemain yang dipantau sebaiknya pemain yang berlagai di Kompetisi Junior (U-21).
- Jika memungkinkan memantau langsung Pemain Asing yang bermain diluar Indonesia yang ditawarkan oleh pihak agen kepada pihak Manajemen. Hal ini dilakukan mencegah Manajemen tidak tertipu dengan agen-agen yang menawarkan pemain. Jika tidak memungkinkan memantau langsung, maka diwajibkan mencari data selengkap mungkin tentang pemain tersebut.
- Merekomendasikan pemain-pemain kepada Pelatih Kepala menentukan pemain-pemain mana saja yang akan dikontrak untuk Kompetisi tahun berikutnya.
- Merahasiakan pemain yang dipantau kepada pihak manapun (kecuali manajemen dan pelatih), hal ini agar Tim Lain tidak ikut-ikutan memilih pemain yang jadi incaran.
Dengan adanya scout ini, tidak perlu diadakannya Seleksi Pemain lagi, karena menyeleksi pemain tidak cukup hanya dengan melihat beberapa hari atau 1 minggu. Untuk menyeleksi pemain dibutuhkan waktu yang lama. Oleh sebab itu, disinilah fungsi utama dari scout adalah menyeleksi pemain selama satu kompetisi penuh. Untuk pemilihan Scout ini, sebaiknya dipilih oleh Pelatih Kepala, agar mempermudah menyatukan visi dan mengetahui pemain-pemain yang diinginkan oleh Pelatih Kepala. Setelah itu Pelatih Kepala merekomendasikan pemain-pemian pilihannya ke Pihak Manajemen untuk dikontrak. Jika urusan Kontrak sudah selesai, tinggal Pelatih Kepala meracik pemain-pemain pilihanya menjadi Tim yang Solid.
Sedikit Ilustrasi tentang Perekrutan Pemain dalam bentuk Flow Chart (Klik gambar untuk memperbesar red.)
Saya rasa dengan kemapaman Manajemen Persib saat ini, sudah waktunya sedikit meniru cara tim-tim besar di Eropa dalam hal perekrutan pemain. Saya optimis dengan cara seperti ini semakin tinggi kualitas pemain yang ada di dalam tim Maung Bandung.
Semoga sedikit masukan dari saya dapat memberikan sumbangsih untuk kemajuan Maung Bandung…
Penulis adalah Pecinta Persib yang lahir dan besar di Cimahi
Pendapat yang dinyatakan dalam karya ini sepenuhnya merupakan pendapat pribadi penulis, tidak mencerminkan pendapat redaksi Simamaung.

sok atuh kang , abdi ge ti baheula rek usul kieu ..
sok geura usulkeun ka pengurus persib ,, semoga PERSIB kembali jadi Tim BESAR yang di segani . aamiin
nya didukung ku abdi, mani deudeuh abdi mah ka PERSIB teh. rek usul da abdi mah jalmi alit ngan saukur tiasa ngadukung ka nu hade… lajengkeun weh kang. hidup PERSIB!!!
urang satuju tah …….
mun bsa mah dmlai ti ayeuna …..
satuju kang….jadi kontrak pemain ge tong sataun sataun……matak hese jadi juara mun kitu keneh mah!!!!!sugan weh dji jalankeun usul akang teh..
saya setuju dengan artikel ini.
PERSIB seharus’y memiliki tim pencari bakat,karena dapat memudahkan untuk mencari pemain.
Kemampuan seorang pemain tidak bisa d’lihat dalam seleksi yg hanya beberapa minggu saja.
Dalam memilih pemain bukan hanya skill,tekhnik,mental saja yg d’lihat tapi konsistensi penampilan’y d’lapangan,minimal kita pantau seorang pemain 1 sampai 2 musim.
Contoh:aldo bareto adalah striker yg dalam 2 musim kebelakang slalu ada dalam daftar top skor,itu arti’y dia pemain yg permainan’y konsisten.
Sbener’y masih banyak staf2 yg g ada d’PERSIB selain pencari bakat.
-Direktur tekhnik,harus yg mengerti betul karakter PERSIB.
-Staf pengembangan pemain usia muda.dll
satujuh kang, saya oge rek nulis artikel jiga kieu ngan kapiheulaan, wioslah abdi bade ngalamar jadi tim scout, sareng jang Apud ti Kircon, abdi sareng Apud gaduh inceran pemain sae
setuju pisan ka akang beni hidayat…..
tim-tim besar eropa memiliki banyak scouting di berbagai negara, klu buat di indonesia PERSIB kudu atawa harus gaduh scouting di propinsi sanes atawa di daerah-daerah jawa barat anu seueur ngahasilkeun pemain muda… sok ka redaksi sampaikeun usul akang beni ka manajemen…
Like This………….
Bantuan dukung ahhhh, sugan di dangukeun ku manajemen….
Persib, meuli pemaen mah si Kurnia, Wahyu, Nasuha, Bustomi, Greg, Zahrahan.
Si Maman jeung si Matsunaga entong waka di piceun.
Pelatihna ku si RD..
Di jamin PERSIB bakal jadi juara ISL jeung COPA Indonesia..
cobi tarik bo polin sareng boaz solosa pasti persib tambih yahud
SETUJUUUUU……
tambahan : khusus scout talent, mulai ti ayeuna s/d selamanya. dibentuk tim khusus (drpd direktur teknik…)
cool…………setuju…
semoga pihak PERSIB mendengar masukan dri para bobotoh demi kemajuan PERSIB