Bendol dan Firman, Duel Guru dan Anak Asuh
Saturday, 17 October 2015 | 10:03
Duel antara guru dan anak asuh akan tersaji dalam final Piala Presiden antara Persib Bandung vs Sriwijaya FC, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (18/10) malam. Tidak lain dan tidak bukan adalah sosok pelatih tim Laskar Wong Kito Benny Dollo dan sang ikon pesepakbola Indonesia yang kini perkuat Persib, Firman Utina. Kedua sosok tersebut disebut-sebut sebagai pasangan ayah dan anak.
Firman mengalami masa-masa mengesankan saat bekerja sama dengan Benny Dollo di umur juniornya. Mulai dari tim Persema Manado, Arema Malang dan Persita Tanggerang. Di bawah tangan Bendol (sapaan karib Benny Dollo), pemain asal Manado tersebut berubah sosok menjadi pemain bertalenta dan pasti diandalkan oleh semua klub.
Pemain 33 tahun itu mengaku baru kali pertama ia melawan tim asuhan Benny Dollo di laga final. Oleh sebabnya partai puncak nanti diprediksinya akan seru melibatkan rasa kebersamaan dan kesolidan lama yang pernah dibina bersama pelatih 65 tahun itu. “Iya, ini partai pertama saya melawan tim yang dilatih om Benny di partai puncak dan ini yang buat pertandingan nanti bakalan seru,” tuturnya.
Firman pun menyanjung Bendol. Selama karir kepelatihannya, Bendol pernah memberikan gelar juara bersama beberapa tim. Salah satunya adalah Piala Copa Indonesia bersama Arema Malang. Momen tahun 2005 juga menasbihkan Firman menjadi pemain terbaik Piala Indonesia atau Copa Dji Sam Soe.
“Semua orang pasti tahu lah gimana saya dan Om Benny. Bagi saya om Benny salah satu pelatih berkualitas dan salah satu jajaran pelatih top di Indonesia, dan setiap pelatih juga punya peran sama seperti Persib,” bebernya.
Lanjutnya Firman menuturkan Bendol tipe pelatih yang tidak banyak bicara. Meskipun demikian dalam praktiknya di lapangan Bendol selalu menunjukkan kedisiplinan tinggi. Hasil di lapangan selalu menunjukkan bila keterikatan antara pemain dan pelatih itu benar-benar nyata.
“Saya lama bekerja sama dengan dia, terus dia juga tidak banyak bicara dia selalu membuktikannya di lapangan bahwa kinerja pemain adalah bagian dari pelatih dan pelatih adalah bagian dari pemain,” imbuhnya.
“Jadi pelatih itu sangat punya peran di tim itu sendiri sama dengan Persib dan ini pertandingan bakal enaklah di tonton,” tandasnya.


Duel antara guru dan anak asuh akan tersaji dalam final Piala Presiden antara Persib Bandung vs Sriwijaya FC, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (18/10) malam. Tidak lain dan tidak bukan adalah sosok pelatih tim Laskar Wong Kito Benny Dollo dan sang ikon pesepakbola Indonesia yang kini perkuat Persib, Firman Utina. Kedua sosok tersebut disebut-sebut sebagai pasangan ayah dan anak.
Firman mengalami masa-masa mengesankan saat bekerja sama dengan Benny Dollo di umur juniornya. Mulai dari tim Persema Manado, Arema Malang dan Persita Tanggerang. Di bawah tangan Bendol (sapaan karib Benny Dollo), pemain asal Manado tersebut berubah sosok menjadi pemain bertalenta dan pasti diandalkan oleh semua klub.
Pemain 33 tahun itu mengaku baru kali pertama ia melawan tim asuhan Benny Dollo di laga final. Oleh sebabnya partai puncak nanti diprediksinya akan seru melibatkan rasa kebersamaan dan kesolidan lama yang pernah dibina bersama pelatih 65 tahun itu. “Iya, ini partai pertama saya melawan tim yang dilatih om Benny di partai puncak dan ini yang buat pertandingan nanti bakalan seru,” tuturnya.
Firman pun menyanjung Bendol. Selama karir kepelatihannya, Bendol pernah memberikan gelar juara bersama beberapa tim. Salah satunya adalah Piala Copa Indonesia bersama Arema Malang. Momen tahun 2005 juga menasbihkan Firman menjadi pemain terbaik Piala Indonesia atau Copa Dji Sam Soe.
“Semua orang pasti tahu lah gimana saya dan Om Benny. Bagi saya om Benny salah satu pelatih berkualitas dan salah satu jajaran pelatih top di Indonesia, dan setiap pelatih juga punya peran sama seperti Persib,” bebernya.
Lanjutnya Firman menuturkan Bendol tipe pelatih yang tidak banyak bicara. Meskipun demikian dalam praktiknya di lapangan Bendol selalu menunjukkan kedisiplinan tinggi. Hasil di lapangan selalu menunjukkan bila keterikatan antara pemain dan pelatih itu benar-benar nyata.
“Saya lama bekerja sama dengan dia, terus dia juga tidak banyak bicara dia selalu membuktikannya di lapangan bahwa kinerja pemain adalah bagian dari pelatih dan pelatih adalah bagian dari pemain,” imbuhnya.
“Jadi pelatih itu sangat punya peran di tim itu sendiri sama dengan Persib dan ini pertandingan bakal enaklah di tonton,” tandasnya.

Bendol : sejak kapan gw kawin ama tante lo? Am om am om.. So akrab bgt sih lo..
Kitu cenah lur.. Garing nyak
Baelah da moal doraka mun ngelehkeun asuhan bendol ge da ieumah sepak bola
Bendol mah pelatih dungutong sieun doraka.
Masih inget beberapa musim lalu saat persib ga bisa ke gbk buat lawan persija gara2 bisna dilempar batu sagede hulu . Si eta pelatihna malah ngomong persib team mental lemah. Harus di w.o cenah..
So..tobg sieun lah..