(Arena Bobotoh) Tetaplah Bicara Lantang, Gomez!
Friday, 27 April 2018 | 17:19
Satu hal mencolok yang membedakan Mario Gomez dengan pelatih-pelatih Persib sebelumnya adalah bagaimana cara ia berbicara terhadap media. Di samping sisi taktikal dan filosofi bermain yang iacoba terapkan, hal yang satu ini bagi saya patut diacungi jempol.
Salah seorang dosen di kelas pernah mengatakan tipikal narasumber yang berbicara seperti Gomez ini dapat dikategorikan sebagai narasumber yang “straight”, alias tipikal narasumber yang berbicara secara langsung tanpa bertele-tele. Tipikal narasumber yang kerap disukai para jurnalis, karena caranya berbicara yang langsung menjawab pertanyaan jurnalis tanpa ngalor ngidul membuat setiap pertanyaan dapat terjawab segera dan bisa langsung dilanjut ke pertanyaan lainnya.
Dengan cara berbicara Gomez ditambah isi pernyataan mengenai kejadian-kejadian yang menimpa Persib akhir-akhir ini, maka jangan heran akan banyak judul-judul di media yang cukup menohok bermunculan.
Bermula pada sanksi yang dijatuhkan Komdis pada Supardi setelah pertandingan melawan Kukar 15 April silam. Supardi dijatuhi sanksi larangan empat kali bertanding (termasuk melawan Persija) dan hukuman denda 50 juta rupiah. Atas sanksi tersebut Gomez tak menerima dan membuat pertanyaan di media bahwa ada seseorang di Jakarta yang tidak suka jika Persib menang. Bahkan ia sempat akan membawa hal ini langsung ke federasi tertinggi sepakbola, FIFA.
Tak hanya itu, kepada media ia pun memberi pernyataan untuk meminta tolong kepada bobotoh mencari siapa orangnya.Katanya, “bilang ke Bobotoh, saya butuh pertolongan dari mereka untuk mencari orang tersebut. Saya tidak tahu siapa orang itu, karena saya orang baru di sini, tapi Bobotoh tahu.” Meski pada akhirnya banding Persib ditolak dan hukuman Supardi bertambah, tapi dari sini kita bisa melihat bagaimana sikap Gomez kepada media yang akan berpengaruh pada kejadian berikutnya.
Adalah ketika pertandingan Persija Persib yang seharusnya dilaksanakan 28 April besok mendadak diundur karena alasan keamanan. Gomez kembali memberikan pernyataan di media yang kembali menimbulkan spekulasi. Dalam berita sebelumnya di Simamaung yang berjudul “Spekulasi-Spekulasi di Balik Mundurnya Jadwal Persija vs Persib” tercatat empat spekulasi muncul ke permukaan.
Pertama, absennya kiper Andritany dan bek kiri Rezaldi Hehanusa yang dipanggil timnas Indonesia. Kedua, Persija tidak punya waktu pemulihan yang banyak setelah menghadapi Tampines Rovers di tanggal 24 Selasa sebelumnya. Ketiga, absennya bek asing Jaimerson yang terkena cedera di pertandingan yang sama. Dan terakhir, Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin adalah pembina dan penasehat serta pelindung skuat Persija musim ini.
Munculnya spekulasi-spekulasi di atas sedikit banyak tentu dipengaruhi oleh pernyataan Gomez di media. Dalam sebuah video wawancara berdurasi 2 menit yang tersebar di banyak lini masa bahkan Gomez berkelakar jika para wartawan mesti menulis apa yang sebenarnya terjadi, “kalau kalian tahu, kenapa kalian tidak tulis. Bicaralah, inilah kebenaran,” katanya.
Apa yang dibicarakan Gomez tentu membuat lini masa lebih riuh daripada sebelumnya. Bagi saya, tanpa Gomez memberikan pernyataan demikian pun keadaan dengan diundurnya laga Persija Persib akan tetap membuat lini masa riuh. Dan pernyataan Gomez justru memunculkan perspektif baru dari keriuhan tersebut.
Sebuah perspektif yang menyatakan bahwa sepakbola Indonesia sedang tidak baik-baik saja.Sebuah perspektif yang menyatakan bagaimana regulasi ditabrak begitu saja dengan alasan keamanan beberapa hari sebelum pertandingan dimulai.Dan apa yang dilakukan oleh Mario Gomez telah benar. Ketika sesuatu janggal terjadi dan itu merugikan, apakah kita hanya tinggal diam? Tinggal kita sebagai bobotoh tetap mengawal sang pelatih kepala untuk tetap bersikap demikian. Ini dilakukan semata-mata bukan hanya untuk Persib, tapi untuk kemajuan sepakbola Indonesia yang lebih baik.
Jadi, tetaplah bicara lantang, Gomez!
Ditulis oleh Faris Fakhriansyah, Bobotoh dengan akun Twitter @farisfakhriansh

Satu hal mencolok yang membedakan Mario Gomez dengan pelatih-pelatih Persib sebelumnya adalah bagaimana cara ia berbicara terhadap media. Di samping sisi taktikal dan filosofi bermain yang iacoba terapkan, hal yang satu ini bagi saya patut diacungi jempol.
Salah seorang dosen di kelas pernah mengatakan tipikal narasumber yang berbicara seperti Gomez ini dapat dikategorikan sebagai narasumber yang “straight”, alias tipikal narasumber yang berbicara secara langsung tanpa bertele-tele. Tipikal narasumber yang kerap disukai para jurnalis, karena caranya berbicara yang langsung menjawab pertanyaan jurnalis tanpa ngalor ngidul membuat setiap pertanyaan dapat terjawab segera dan bisa langsung dilanjut ke pertanyaan lainnya.
Dengan cara berbicara Gomez ditambah isi pernyataan mengenai kejadian-kejadian yang menimpa Persib akhir-akhir ini, maka jangan heran akan banyak judul-judul di media yang cukup menohok bermunculan.
Bermula pada sanksi yang dijatuhkan Komdis pada Supardi setelah pertandingan melawan Kukar 15 April silam. Supardi dijatuhi sanksi larangan empat kali bertanding (termasuk melawan Persija) dan hukuman denda 50 juta rupiah. Atas sanksi tersebut Gomez tak menerima dan membuat pertanyaan di media bahwa ada seseorang di Jakarta yang tidak suka jika Persib menang. Bahkan ia sempat akan membawa hal ini langsung ke federasi tertinggi sepakbola, FIFA.
Tak hanya itu, kepada media ia pun memberi pernyataan untuk meminta tolong kepada bobotoh mencari siapa orangnya.Katanya, “bilang ke Bobotoh, saya butuh pertolongan dari mereka untuk mencari orang tersebut. Saya tidak tahu siapa orang itu, karena saya orang baru di sini, tapi Bobotoh tahu.” Meski pada akhirnya banding Persib ditolak dan hukuman Supardi bertambah, tapi dari sini kita bisa melihat bagaimana sikap Gomez kepada media yang akan berpengaruh pada kejadian berikutnya.
Adalah ketika pertandingan Persija Persib yang seharusnya dilaksanakan 28 April besok mendadak diundur karena alasan keamanan. Gomez kembali memberikan pernyataan di media yang kembali menimbulkan spekulasi. Dalam berita sebelumnya di Simamaung yang berjudul “Spekulasi-Spekulasi di Balik Mundurnya Jadwal Persija vs Persib” tercatat empat spekulasi muncul ke permukaan.
Pertama, absennya kiper Andritany dan bek kiri Rezaldi Hehanusa yang dipanggil timnas Indonesia. Kedua, Persija tidak punya waktu pemulihan yang banyak setelah menghadapi Tampines Rovers di tanggal 24 Selasa sebelumnya. Ketiga, absennya bek asing Jaimerson yang terkena cedera di pertandingan yang sama. Dan terakhir, Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin adalah pembina dan penasehat serta pelindung skuat Persija musim ini.
Munculnya spekulasi-spekulasi di atas sedikit banyak tentu dipengaruhi oleh pernyataan Gomez di media. Dalam sebuah video wawancara berdurasi 2 menit yang tersebar di banyak lini masa bahkan Gomez berkelakar jika para wartawan mesti menulis apa yang sebenarnya terjadi, “kalau kalian tahu, kenapa kalian tidak tulis. Bicaralah, inilah kebenaran,” katanya.
Apa yang dibicarakan Gomez tentu membuat lini masa lebih riuh daripada sebelumnya. Bagi saya, tanpa Gomez memberikan pernyataan demikian pun keadaan dengan diundurnya laga Persija Persib akan tetap membuat lini masa riuh. Dan pernyataan Gomez justru memunculkan perspektif baru dari keriuhan tersebut.
Sebuah perspektif yang menyatakan bahwa sepakbola Indonesia sedang tidak baik-baik saja.Sebuah perspektif yang menyatakan bagaimana regulasi ditabrak begitu saja dengan alasan keamanan beberapa hari sebelum pertandingan dimulai.Dan apa yang dilakukan oleh Mario Gomez telah benar. Ketika sesuatu janggal terjadi dan itu merugikan, apakah kita hanya tinggal diam? Tinggal kita sebagai bobotoh tetap mengawal sang pelatih kepala untuk tetap bersikap demikian. Ini dilakukan semata-mata bukan hanya untuk Persib, tapi untuk kemajuan sepakbola Indonesia yang lebih baik.
Jadi, tetaplah bicara lantang, Gomez!
Ditulis oleh Faris Fakhriansyah, Bobotoh dengan akun Twitter @farisfakhriansh

Suarakan kebenaran meski rasanya pahit ! Anda (gomes) adalah suara kami (bobotoh)…kami adalah suara anda. Kami sdh lelah dgn kebusukan sepakbola di negeri kami, anda bagi kami bak pahlawan yg kami tunggu. Prestasi rasanya sdh ga perlu lagi bagi kami, kita bahagia anda menjadi penyambung lidah kami
#dukungbahgomesuaralantang
Suarakanlah yg lantang jgn hanya diam. Sepenggal lagu dari iwan fals #SuperMario #WeTrust
Alus euy wanian eta pelatih nu ayeuna… Katanya Bah Gomez punya kenalan orang pusat FIFA ya… Kasih tau ke dia Bah, disini masih banyak cucunguk alias mapia!
Hare’es kitu ieu teh ni sarepi kieu ?
Mungkin mereka lelah bung !
ya ini lah katanya liga yg profesional
liga ygvpaling banyak seasia tenggara
liga yg keren
liga yg kompetitif
liga yg berkwalitas
sayang itu semua baru katanya dan wacana
Slogan hungkul nya mang ?! Padahal mah pedut bau
Coach anda seperti seorang aktivis dalam dunia sepakbola. Ganyang coach kalau ada yg janggal, Apresiasi coach kalau memang itu benar.
ternyata yg membuat bawahan (pemain) nyaman bukan sekedar kucuran bonus, melainkan sosok pemimpin pembela yg berkarakter…
Leadership tah eta ngarana. Seorang pemimpin hrs punya karakter kuat, berwibawa, berani, berwawasan, tegas & mengayomi itu ada di dlm diri coach gomes. Tahan dari tekanan dan siap dgn tantangan.
Tah upami anu sok di topi mah namina BOS.
Jd ayeuna mah tos apalnya mana pemimpin mana bos kantun milih urg hygna nu kumaha
Hayu ah bela pemimpin nu bener mah. Biasana persib mah nurut nurut wae. Beda nu ayeuna mah
Matak reuwas karek ayeuna persib meunang siga coach gomes. Punya karakter kuat mang. Jadi ulah serab ku lisensi tinggi hungkul milih pelatih mah tp kudu di tingali oge tinu mslh leadership na. Moga management ayeuna semakin terbuka matanya krn spti beliau ini yg di butuhkan sekelas tim persib.
maju terus gomes baea kembangan qu ke atas langit persib
In Gomez we trust !
Kebenaran itu pahit sarua jeung jamu godog tapi mun rea di inum matak sehat teu siga oplosan. maju terus bah GOMES.
Mantap si abah gomez,lanjutkan,da allah mah maha uninga kalo di curangi pasti ada balasanya sama Madura aja kalah apalagi sama persib jigana di undur teh takut gbk rusak wwwkkwwkkkwkwkwkkkwkwk
nu jiga gomes di indonesia jarang lila….da aya sebagian masyarakat indonesia masih resep kondisi carut marut…ceuk euis nu bodo
aah euis mah.., bodo wae mani agul… gul.