(Arena Bobotoh) Terimakasih Maitimo, Terimakasih Pangeran Biru
Monday, 12 June 2017 | 13:41
Satu gol itu akhirnya tercipta di penghujung babak kedua, bukan melalui sepakkan penalti ala Vladimir Vujovic, bukan pula melalui cara anti-mainstream ala Lord Atep. Tandukkan kepala Raphael Maitimo-lah yang akhirnya jadi juru selamat skuad Maung Bandung yang sedang dalam tekanan maha berat akibat di empat pertandingan tak pernah sekalipun menuai kemenangan.
Bukan soal siapa yang akhirnya memecah kebuntuan di pertandingan malam tadi, yang pasti 1 gol itu menjadi penting, bahkan teramat sangat penting nilainya untuk mengembalikan semangat juang para punggawa Pangeran Biru untuk dapat lebih baik lagi menatap pertandingan selanjutnya.
Saya tak bisa bayangkan betapa akan makin terpuruknya mental anak asuh sir Djajang Nurjaman jika saja mereka gagal menang di pertandingan tadi malam. Bermain di hadapan publik sendiri, dengan hanya menjamu tim sekelas Persiba Balikpapan yang sedang berada di posisi juru kunci, di tambah lagi dengan kegagalan eksekusi penalti sang algojo dari Negeri Balkan. Akan makin berat pastinya beban yang harus dipikul Atep dan kolega saat keluar dari lapangan yang sudah pasti ditunggu oleh caci maki Bobotoh setelahnya.
Jika pada pertandingan tandang melawan Bhayangkara FC di stadion Patriot Bekasi minggu lalu saja ada Bobotoh yang sampai turun ke lapangan guna memaki para pemain dan jajaran pelatih, terlebih ini main di kandang sendiri, Bobotoh tak akan mentolelir sedikitpun hasil imbang apalagi sebuah kekalahan. Jika di minggu lalu Djajang Nurjaman serta Haji Umuh harus menitikkan airmata akibat rasa kecewa karena kalah plus tak kuat menerima caci maki Bobotoh seisi stadion, mungkin malam tadi jika saja Persib imbang atau bahkan kalah.. Entahlah, daya khayal saya tak mampu lagi menerka kegaduhan apa lagi yang akan terjadi jika itu benar nyata.
Beruntung, sang Dewi Fortuna akhirnya berpihak ke Bandung kali ini. Walaupun sebenarnya permainan Atep dan kawan-kawan masih jauh dari kata memuaskan untuk ukuran tim bertabur bintang di Indonesia, namun sebobrok apapun sebuah tim jika pada akhirnya dia mampu menang walau dengan hanya sebiji gol, kebobrokkan itu akan termaafkan dan menjadi maklum. Setidaknya untuk malam tadi.
Akhir kata, terimakasih Maitimo atas gol telatnya, terimakasih seluruh punggawa Pangeran Biru atas kerja kerasnya di lapangan, terimakasih sir Djanur atas kebesaran hati menerima caci maki. Tapi ingat! Kritik dan cacian kami tak akan pernah berhenti hanya karena malam tadi kalian menang, kalimat sarat makna dari legenda kami akan selalu terngiang sampai kapanpun juga. Persib besar karena cacian, pujian adalah racun.
Ditulis oleh Syamsu Rijal, Bobotoh asal Batujaya – Karawang. Dapat ditemui di twitter dalam akun @idhay69 dan akun facebook dengan username Rijal (Abu Ghaida)

Satu gol itu akhirnya tercipta di penghujung babak kedua, bukan melalui sepakkan penalti ala Vladimir Vujovic, bukan pula melalui cara anti-mainstream ala Lord Atep. Tandukkan kepala Raphael Maitimo-lah yang akhirnya jadi juru selamat skuad Maung Bandung yang sedang dalam tekanan maha berat akibat di empat pertandingan tak pernah sekalipun menuai kemenangan.
Bukan soal siapa yang akhirnya memecah kebuntuan di pertandingan malam tadi, yang pasti 1 gol itu menjadi penting, bahkan teramat sangat penting nilainya untuk mengembalikan semangat juang para punggawa Pangeran Biru untuk dapat lebih baik lagi menatap pertandingan selanjutnya.
Saya tak bisa bayangkan betapa akan makin terpuruknya mental anak asuh sir Djajang Nurjaman jika saja mereka gagal menang di pertandingan tadi malam. Bermain di hadapan publik sendiri, dengan hanya menjamu tim sekelas Persiba Balikpapan yang sedang berada di posisi juru kunci, di tambah lagi dengan kegagalan eksekusi penalti sang algojo dari Negeri Balkan. Akan makin berat pastinya beban yang harus dipikul Atep dan kolega saat keluar dari lapangan yang sudah pasti ditunggu oleh caci maki Bobotoh setelahnya.
Jika pada pertandingan tandang melawan Bhayangkara FC di stadion Patriot Bekasi minggu lalu saja ada Bobotoh yang sampai turun ke lapangan guna memaki para pemain dan jajaran pelatih, terlebih ini main di kandang sendiri, Bobotoh tak akan mentolelir sedikitpun hasil imbang apalagi sebuah kekalahan. Jika di minggu lalu Djajang Nurjaman serta Haji Umuh harus menitikkan airmata akibat rasa kecewa karena kalah plus tak kuat menerima caci maki Bobotoh seisi stadion, mungkin malam tadi jika saja Persib imbang atau bahkan kalah.. Entahlah, daya khayal saya tak mampu lagi menerka kegaduhan apa lagi yang akan terjadi jika itu benar nyata.
Beruntung, sang Dewi Fortuna akhirnya berpihak ke Bandung kali ini. Walaupun sebenarnya permainan Atep dan kawan-kawan masih jauh dari kata memuaskan untuk ukuran tim bertabur bintang di Indonesia, namun sebobrok apapun sebuah tim jika pada akhirnya dia mampu menang walau dengan hanya sebiji gol, kebobrokkan itu akan termaafkan dan menjadi maklum. Setidaknya untuk malam tadi.
Akhir kata, terimakasih Maitimo atas gol telatnya, terimakasih seluruh punggawa Pangeran Biru atas kerja kerasnya di lapangan, terimakasih sir Djanur atas kebesaran hati menerima caci maki. Tapi ingat! Kritik dan cacian kami tak akan pernah berhenti hanya karena malam tadi kalian menang, kalimat sarat makna dari legenda kami akan selalu terngiang sampai kapanpun juga. Persib besar karena cacian, pujian adalah racun.
Ditulis oleh Syamsu Rijal, Bobotoh asal Batujaya – Karawang. Dapat ditemui di twitter dalam akun @idhay69 dan akun facebook dengan username Rijal (Abu Ghaida)

Seandainya di Pessib aya: Marlon d Sylva / Oderwinge / Thiago P..munkin moal seret gol kwas ayena ..da gs jelas Persib Krisis Striker ngandelken Sergio EXS Cedera moal bsa normal main na ! Iraha Rek Neangan Striker nu Edun Teh ?
tong kagok ari ngahayal teh,, messi, ronaldo, neymar, xavi, ibrahimovic, bale, diego costa sing asup persib
Cageur Wa???
kudu di reformasi tah moto pujian adalah racun, pujian tetep penting dina waktu yang tepat moto anu slah etateh mana bobotoh moal ragu nga bully jeng ngahujat pemain jeung pelatih persib
POKOKNA PERSIB KUDU NEANGAN STRIKER HANDAL.NU NGOTOT MAENA TRUS. PLAY MAKER HANDAL bila.perlu KONATE MAKAN HARUS DIBELI DEUI !!!
Putaran dua pluim Jeung Marlon d Silva direkrut.. Insyaallah 99% juara….
Kalo yg sudah dikontrak tim lain mah susah direkrut lagi atuh komo prestasina dan kontribusina bagus mah… rata2 pamaen sudah dikontrak untuk 1 musim liga… harus yang lagi nganggur alias bebas transfer
ceuk saya mah lain masalah striker,. .tp masalah strategi yg monoton, sudah terbaca oleh smua tim lawan .. . jadi tiap prtandingan terasa sulit seolah tidak ada striker handal .. liat dan saksikan stiap maen pasti strategi mapay gawir, trs nusuk k kotak penalty .. . alhasil streiker jd minim gawe n seolah kurang tajam .. . punten ieu mah saur penilaian abdi nu butek .. .
Leres kang strategi na gawir terus
sing npi ka irha ge can boga striker nu alus mah moal meunang” ieuh Sib