(Arena Bobotoh) Safety First or Selfie First?
Wednesday, 19 April 2017 | 17:38
Suatu ketika teman perempuan bertanya pada saya, “Kamu teh kalau ke stadion engga takut gitu terus pasedek-sedek kan masuknya teh?” Saya jawab, “Ya gimana lagi atuh susah masalah hati mah. ”
Kenapa teman saya bertanya seperti itu? Karena bliau engga pernah merasakan hal yang saya dan bobotoh lain rasakan. Dari mulai ngantri panjang untuk beli tiket, perjalanan dari rumah apalagi yang diluar kota, sampai di stadion harus pasesedek agar supaya bisa masuk ke tribun. Perjuangan biar bisa melihat kesebelasan tercinta, Persib Bandung.
Kadang memang sedih pisan sudah berjuang untuk dapetin tiket, pergi jauh dari rumah, pasesedek, tapi orang lain bisa dengan enjoy dan watados ke stadion dengan modal nekat masuk tanpa tiket. Ibaratnya kita yang berjuang, batur nu enakna. Kzl.
Tapi memang itu membuktikan bahwa cinta memang irasional, kata Agnezmo ge cinta ini kadang tak ada logika. Ha ha ha. Ya kita anggap saja semua yang datang ke stadion itu untuk mendukung Persib. Terlepas dari di stadion mereka hanya nemenin pacar, untuk bisa selfie di stadion, atau janjian sama gebetan tea gening. Ha ha ha. Tapi yakinlah tujuan utama mah mendukung Persib.
Seperti halnya rindu, selfie atau swafoto itu kan hak segala bangsa. Tidak ada larangan untuk selfie, kecuali foto bareng kabogoh batur. Bahaya bosqu. Kan manusia itu memang kodratnya butuh pengakuan, apalagi dengan zaman yang sudah canggih ini. Foto-foto itu untuk kebutuhan ganti DP BBM, upload di instagram, fb, twitter, path dan sajabana. Kita itu memang butuh mengabadikan momen, karena engga setiap momen bisa terulang lagi, bukan? Sebagai kenang-kenangan bahwa kita pernah ada disana, distadion mendukung Persib Bandung kebanggan dihati tea.
Sekarang memang banyak sekali bentuk selfie/swafoto yang dilakukan para bobotoh, ada yang selfie bareng kabogoh(mun aya, mun gaduh), atau foto kertas dengan tulisan “kapan nyetadion bareng aku? Ada salam dari stadion nih.” eta sebagai bahan nyekil gebetan tea gening, emang kadang geleuh sih tapi da kumaha we mereun usaha mah. Nerteu? Hehehe bebaskeun. Bahkan sampai ada yang nembak atau melamar di stadion. Bobotoh jomblo envy teu? Teu! Teu salah deui Ha ha ha
Tapi jangan sampai seperti fenomena kemarin, ada yang dengan bangganya selfie dengan caption bahwa blio masuk ke stadion tanpa tiket. Atuh memancing keributan dan piomongeun itumah. Hehehe
Oke sekarang pertanyaannya adalah Safety first or Selfie first? Keselamatan itu sangat penting. Apalagi untuk bobotoh perempuan mah, harus dilindungi dan dijaga. Kenapa ada perlakuan yang berbeda antara perempuan dan laki-laki? Seperti yang dosen saya bilang, itu karena kita memang dididik oleh orangtua sejak kecil bahwa perempuan dan laki-laki itu ada perlakuan yang berbeda. Tapi bener oge sih, kalian yang sering bawa kabogoh ke stadion selalu menjaga kan? Iya dong harus dijaga, jol direbut ku batur kan so sad. Ha ha ha
Ya, intinya adalah selfie/berfoto ria boleh, tapi harus ingat keselamatan itu penting. Apalagi yang ditunggu oleh orang tua dirumah. Mereka begitu sangat hariwang menanti kita pulang dari stadion. Saling mengingatkan aja ini mah.
Maaf jika banyak salah-salah, karena pada dasarnya manusia memang tidak luput dari salah dan lupa. No offense inimah, hanya curahan hati. Nuhun.
Ditulis oleh Nisbar Anggraenie Pertiwi, bobotoh berperut offside aka bucitreuk Ha ha ha, biasa mainan twitter di @nisbar23

Suatu ketika teman perempuan bertanya pada saya, “Kamu teh kalau ke stadion engga takut gitu terus pasedek-sedek kan masuknya teh?” Saya jawab, “Ya gimana lagi atuh susah masalah hati mah. ”
Kenapa teman saya bertanya seperti itu? Karena bliau engga pernah merasakan hal yang saya dan bobotoh lain rasakan. Dari mulai ngantri panjang untuk beli tiket, perjalanan dari rumah apalagi yang diluar kota, sampai di stadion harus pasesedek agar supaya bisa masuk ke tribun. Perjuangan biar bisa melihat kesebelasan tercinta, Persib Bandung.
Kadang memang sedih pisan sudah berjuang untuk dapetin tiket, pergi jauh dari rumah, pasesedek, tapi orang lain bisa dengan enjoy dan watados ke stadion dengan modal nekat masuk tanpa tiket. Ibaratnya kita yang berjuang, batur nu enakna. Kzl.
Tapi memang itu membuktikan bahwa cinta memang irasional, kata Agnezmo ge cinta ini kadang tak ada logika. Ha ha ha. Ya kita anggap saja semua yang datang ke stadion itu untuk mendukung Persib. Terlepas dari di stadion mereka hanya nemenin pacar, untuk bisa selfie di stadion, atau janjian sama gebetan tea gening. Ha ha ha. Tapi yakinlah tujuan utama mah mendukung Persib.
Seperti halnya rindu, selfie atau swafoto itu kan hak segala bangsa. Tidak ada larangan untuk selfie, kecuali foto bareng kabogoh batur. Bahaya bosqu. Kan manusia itu memang kodratnya butuh pengakuan, apalagi dengan zaman yang sudah canggih ini. Foto-foto itu untuk kebutuhan ganti DP BBM, upload di instagram, fb, twitter, path dan sajabana. Kita itu memang butuh mengabadikan momen, karena engga setiap momen bisa terulang lagi, bukan? Sebagai kenang-kenangan bahwa kita pernah ada disana, distadion mendukung Persib Bandung kebanggan dihati tea.
Sekarang memang banyak sekali bentuk selfie/swafoto yang dilakukan para bobotoh, ada yang selfie bareng kabogoh(mun aya, mun gaduh), atau foto kertas dengan tulisan “kapan nyetadion bareng aku? Ada salam dari stadion nih.” eta sebagai bahan nyekil gebetan tea gening, emang kadang geleuh sih tapi da kumaha we mereun usaha mah. Nerteu? Hehehe bebaskeun. Bahkan sampai ada yang nembak atau melamar di stadion. Bobotoh jomblo envy teu? Teu! Teu salah deui Ha ha ha
Tapi jangan sampai seperti fenomena kemarin, ada yang dengan bangganya selfie dengan caption bahwa blio masuk ke stadion tanpa tiket. Atuh memancing keributan dan piomongeun itumah. Hehehe
Oke sekarang pertanyaannya adalah Safety first or Selfie first? Keselamatan itu sangat penting. Apalagi untuk bobotoh perempuan mah, harus dilindungi dan dijaga. Kenapa ada perlakuan yang berbeda antara perempuan dan laki-laki? Seperti yang dosen saya bilang, itu karena kita memang dididik oleh orangtua sejak kecil bahwa perempuan dan laki-laki itu ada perlakuan yang berbeda. Tapi bener oge sih, kalian yang sering bawa kabogoh ke stadion selalu menjaga kan? Iya dong harus dijaga, jol direbut ku batur kan so sad. Ha ha ha
Ya, intinya adalah selfie/berfoto ria boleh, tapi harus ingat keselamatan itu penting. Apalagi yang ditunggu oleh orang tua dirumah. Mereka begitu sangat hariwang menanti kita pulang dari stadion. Saling mengingatkan aja ini mah.
Maaf jika banyak salah-salah, karena pada dasarnya manusia memang tidak luput dari salah dan lupa. No offense inimah, hanya curahan hati. Nuhun.
Ditulis oleh Nisbar Anggraenie Pertiwi, bobotoh berperut offside aka bucitreuk Ha ha ha, biasa mainan twitter di @nisbar23

Karena Artikelnya Teu Rame, Aku dagang dulu ya,. mangga nu bade kridit mobil suzuki, diantos, kontakna diluhur nyak
aya mobil komatsu teu?
si iyeu carita naon sih? kasarean unggal paragraf kahiji
Saha anu bade Ngiridit mobil Datsun kangge lalajo Persib Mangga sok Tlp
Sakantenan sareng Kopi ABC meh teu nundutan Lalajona
Taungna Indofood
sakantenan ngagaleuh kartu im3 meh tiasa internetan sambil lalajo Persib
kabeh di jual ku maneh?
aya Korong garing teu teu san ?
Sok bodor mun tiap ningal komen hahah