(Arena Bobotoh) Persib, Bobotoh, dan Essien Sebagai Brand Marketing
Wednesday, 15 March 2017 | 20:40
Tanggal 1 Maret 2017 akun twitter @persib posting video keren di you tube (https://twitter.com/persib/status/836875211874131969) sebagai alat kampanye marketing club kadeudeuh, kanyaah, jimat nu dipikacinta ku urang salerea yaitu PERSIB BANDUNG. Video ini sangat kental dengan konten marketing seperti:
Prolog tentang INDONESIA
- Perekonomian terbesar ke-16 di dunia (setingkat dibawah Korea Selatan, setingkat diatas Belanda)
- Produk Domestik Bruto sebesar 890 milyar dollar amrik (mun panasaran baraha perak, tinggal kalikeun 13200 weh.. loba…)
- Populasi 250 Juta jelema
- Pertumbuhan terbesar untuk kelas menengah (100 juta Jelema atau 40% dari jumlah penduduk)
- Tahun 2020 diprediksi kelas menengah menjadi 140 juta jiwa (aamiin…)
- Olahraga terbesar dan terpopuler di Indonesia adalah “MAEN BALL” bukan basket, soft ball, atau American Football
PERSIB BANDUNG (mulai promosi yeuh… hehehe),
- Di pulau Jawa, ada 60% penduduk indonesia (150 Juta Jiwa)
- Bandung berjarak 145 Km dari Ibukota Jakarta
- Rumah dari Club Sepak Bola paling popular di Indonesia “PERSIB BANDUNG”
- Tahun kelahiran (1933) dan Prestasi Persib (Juara 5x perserikatan, 2x liga, 17 turnamen nasional, 1 turnamen internasional… edaann atuh…)
- 9.1 juta fans di facebook
- 2.7 juta follower di twitter
- Die Hard fans and most fanatics supporter di Indonesia
- Club sepak bola yang pertandingannya paling banyak disiarkan di TV
- Rating paling tinggi dibandingkan dengan club lain di Indonesia
Closing
- Dengan peluang yang sangat besar akan pertumbuhan kelas menengah
- Dengan dukungan anak kecil yang hatinya sudah untuk Persib
- Jadilah bagian dari sport team nomer satu dan paling dicintai di Indonesia dan dengan segmen kelas menengah terbesar di Asia tenggara
Jadi garis besarna, Indonesia teh negara sangat potensial pissan atuh buat bisnis, perekonomian besar dengan jumlah penduduk yang sangat banyak lahan asoy buat semua jenis bisnis. Disini disegmenkan kepada kelas menengah yang jumlahnya 100 juta atau 40% dari total penduduk dan diperkirakan akan naik jadi 140 Juta di taun 2020.
Naha kudu kelas menengah? Karena para kelas menengah ini paling konsumtif. Meningkatnya penjualan smartphone, gadget, motor, mobil, rumah sederhana, (walopun kredit teu masalah, nu penting gaya…) adalah bukti bahwa kelas menengah di Indonesia bangkit. Yang digolongkan kelas menengah oleh world bank adalah orang yang sehari balanja antara 20 – 200 rebu, dan golongan inilah yang diperkirakan di Indonesia akan berjumlah 60%. Itungan kasarna (bukan ilmiah dan tidak dengan penelitian lebih lanjut) nu boga smartphone dan melek internet berarti kelas menengah (dan atas), dan mereka adalah bobotoh Persib. Jumlah fans persib di facebook 9 juta (walau ada bot) lebih besar dari jumlah penduduk singapur, merupakan pasar sangat potensial sekali. Lamun 10%-na weh beli produk sponsor minuman berenergi atau kopi tiap hari dengan bati 500 perak, maka sehari akan meunang bati braha coba..?? loba… hahahha. Eta karek dari minuman, komo lamun pulsa, mobil, dll…
Selain itu, rating TV juga merupakan alat marketing efektif untuk promosi produk (cek aja hasil rating persib di TSC). FYI aja inimah, harga slot iklan di saat prime time (17.00 – 21.00) adalah sekitar Rp. 16 Juta-an per 30 detik, berapa biaya iklan yang harus dikeluarkan selama 90+ menit (5400+ detik) eta sponsor naplok di jersey persib nu siga pembalap kalau kata supporter lainmah. Belum lagi iklan pemain bintang pujaan kameumeut seperti lord, akan sangat membantu dalam promosi dan penjualan produk sponsor.
Dalam sport marketing, yang paling fundamental adalah membangun fan base bukan customer base. Karena fans bisa menjadi customer itu sendiri dan yang paling penting sebagai media promosi persib dan sponsornya. Alhamdulillah Persib mah tidak usah membangun fans base, karena bobotoh dengan alami sudah menjadi fans base jauh sebelum sepakbola industry.
Jadi jangan heran banyak club yang sekarang mencoba membangun fans base nya. Kafanatikan dan keloyalan fans base sangat penting dalam sport marketing, hal itu bisa dibuat kalau club bisa menyentuh emosi para fans. Di Persib emosi keterikatan dengan bobotoh sudah terjalin sangat lama dan turun temurun. Untuk klub baru atau yang belum ok tingkat kefanatikan atau keloyalannya, cara membangun hubungan emosional mungkin dengan cara berperan sebagai “korban” agar emosi dan perasaan fans terusik sehingga merasa ada kedekatan emosional dengan club. Bisa juga dengan memanfaatkan media social sebagai ajang membangun hubungan emosional. Contoh: bobotoh pengguna media social facebook & twitter total 11.8 Juta orang, kemudian ada postikan provokatif atau menghina atau merendahkan Persib & Bobotoh, maka semua akan bereaksi bahkan tidak jarang juga melakukan hal yang sama. Maka fans dari klub lain yang emosinya terusik akan merasa emosional dan juga tidak terima clubnya atau kelompoknya dihina, diprovokasi, atau direndahkan akan akan membela clubnya sehingga memunculkan sikap fanatic dan loyal. Jadi mun aya nu kitu antep weh, da lain level bobotoh. Lamun aya nu twitwar atau provokasi bales we make #persib atau #persibjuara atau #persibgointernational atau naon weh lah, dijamin bakal makin nasteung tah batur… hahahah… Ayeunamah kumaha carana Persib & Bobotoh bersaing di level lebih tinggi, minimal asia tenggara, kemudian lebih naik lagi dan lagi sampai level dunia.
PT. PBB sudah mempunyai fundamental terbaik di negeri ini, tugasnya adalah dengan memanfaatkan sebaik mungkin dan juga meraih prestasi sebanyak-banyaknya di level nasional dan internasional. Tugas sebagai bobotoh mah tinggal ningkatkeun keloyalan dan kefanatikan, tong sok ngaladenan batur nu puguh lain ladenaneun.. era atuh, bisi kabawa turun level. Gelar bobotoh terbaik walopun ada yang ga setuju, tapi jadi poin pluss dimata para sponsor, apresiasi weh lah.
PT. PBB oge teu hereuy bakal majukeun Persib, ti rumor pemaen dunia Ronaldinho mau direkrut tapi teu jadi sampai ayeuna Essien datang pas Persib ulang tahun ka 84 adalah bukti keseriusan PT. PBB. (lebok tah nu nyiyir.. hehehehe). Kabar dari Don Umuh pun tanggal 2 April pas launching persib akan datang pemain yang lebih top, saha nya?
Mendatangkan Essien bukan hal gampang atuh, butuh lobby tingkat dewa. Sampai bisa meyakinkan Essien menolak club Turki & Aussie adalah hal fantastis, edan lah pokona. Sebenerna win-win solution buat Persib (persepakbolaan Indonesia) dan Essien yang sama-sama lagi butuh efek kejut dan building awareness dari dunia dalam mempromossikan massing-masing. Mungkin main di sini Essien merasa akan sangat menonjol dibanding maen di Eropa atau di Aussie, headline berita bakal terus-terusan tentang Essien dan Juga persib, cociks.
Efeknya apa? Promosi gratis…!!!! Semua media cetak, online, TV, berita dalam dan luar negeri seperti espn, bbc, squawka, Goal worldwide, FourFourTwo, media Ghana, media UK, media Jepang, dll rea pokonamah, googling weh, akan memberitakan ini. Sampai berita juara piala presiden asa gak ada gaungnya bahkan pengenalan manajemen klub baru pun minim pemberitaan dibandingkan Essien Efect. Disinilah PT. PBB harus bisa jeli dan aktif memanfaatkan momen. Terlepas dari hal teknis, sesuai dengan kebutuhan team atau tidak saya rasa tetap harus disyukuri dan diapresiasi. Terlepas sepak bola yang “tidak murni” lagi karena sudah masuk area bisnis & industry. Yang pasti Persib adalah pioneer sepak bola industry di Indonesia, eta ge kebanggaan buat bobotoh. Mulai sekarang Persib, Essien, dan bobotoh akan menjadi pusat perhatian, tinggal kumaha memanfaatkan momen ieu. Menang dianggap wajar, eleh dihina akan jadi hal yang akan dialami bobotoh kedepannya. Jangan terlalu reaktif di sosmed, sakali deui tong dilayanan balas dengan elegan.
Sok ah… cag geura miang.. prung geura tarung..
Nuhun sib.. selamat ulang tahun.
Ditulis oleh Bobotoh dengan akun Twitter @ranggaradithia

Tanggal 1 Maret 2017 akun twitter @persib posting video keren di you tube (https://twitter.com/persib/status/836875211874131969) sebagai alat kampanye marketing club kadeudeuh, kanyaah, jimat nu dipikacinta ku urang salerea yaitu PERSIB BANDUNG. Video ini sangat kental dengan konten marketing seperti:
Prolog tentang INDONESIA
- Perekonomian terbesar ke-16 di dunia (setingkat dibawah Korea Selatan, setingkat diatas Belanda)
- Produk Domestik Bruto sebesar 890 milyar dollar amrik (mun panasaran baraha perak, tinggal kalikeun 13200 weh.. loba…)
- Populasi 250 Juta jelema
- Pertumbuhan terbesar untuk kelas menengah (100 juta Jelema atau 40% dari jumlah penduduk)
- Tahun 2020 diprediksi kelas menengah menjadi 140 juta jiwa (aamiin…)
- Olahraga terbesar dan terpopuler di Indonesia adalah “MAEN BALL” bukan basket, soft ball, atau American Football
PERSIB BANDUNG (mulai promosi yeuh… hehehe),
- Di pulau Jawa, ada 60% penduduk indonesia (150 Juta Jiwa)
- Bandung berjarak 145 Km dari Ibukota Jakarta
- Rumah dari Club Sepak Bola paling popular di Indonesia “PERSIB BANDUNG”
- Tahun kelahiran (1933) dan Prestasi Persib (Juara 5x perserikatan, 2x liga, 17 turnamen nasional, 1 turnamen internasional… edaann atuh…)
- 9.1 juta fans di facebook
- 2.7 juta follower di twitter
- Die Hard fans and most fanatics supporter di Indonesia
- Club sepak bola yang pertandingannya paling banyak disiarkan di TV
- Rating paling tinggi dibandingkan dengan club lain di Indonesia
Closing
- Dengan peluang yang sangat besar akan pertumbuhan kelas menengah
- Dengan dukungan anak kecil yang hatinya sudah untuk Persib
- Jadilah bagian dari sport team nomer satu dan paling dicintai di Indonesia dan dengan segmen kelas menengah terbesar di Asia tenggara
Jadi garis besarna, Indonesia teh negara sangat potensial pissan atuh buat bisnis, perekonomian besar dengan jumlah penduduk yang sangat banyak lahan asoy buat semua jenis bisnis. Disini disegmenkan kepada kelas menengah yang jumlahnya 100 juta atau 40% dari total penduduk dan diperkirakan akan naik jadi 140 Juta di taun 2020.
Naha kudu kelas menengah? Karena para kelas menengah ini paling konsumtif. Meningkatnya penjualan smartphone, gadget, motor, mobil, rumah sederhana, (walopun kredit teu masalah, nu penting gaya…) adalah bukti bahwa kelas menengah di Indonesia bangkit. Yang digolongkan kelas menengah oleh world bank adalah orang yang sehari balanja antara 20 – 200 rebu, dan golongan inilah yang diperkirakan di Indonesia akan berjumlah 60%. Itungan kasarna (bukan ilmiah dan tidak dengan penelitian lebih lanjut) nu boga smartphone dan melek internet berarti kelas menengah (dan atas), dan mereka adalah bobotoh Persib. Jumlah fans persib di facebook 9 juta (walau ada bot) lebih besar dari jumlah penduduk singapur, merupakan pasar sangat potensial sekali. Lamun 10%-na weh beli produk sponsor minuman berenergi atau kopi tiap hari dengan bati 500 perak, maka sehari akan meunang bati braha coba..?? loba… hahahha. Eta karek dari minuman, komo lamun pulsa, mobil, dll…
Selain itu, rating TV juga merupakan alat marketing efektif untuk promosi produk (cek aja hasil rating persib di TSC). FYI aja inimah, harga slot iklan di saat prime time (17.00 – 21.00) adalah sekitar Rp. 16 Juta-an per 30 detik, berapa biaya iklan yang harus dikeluarkan selama 90+ menit (5400+ detik) eta sponsor naplok di jersey persib nu siga pembalap kalau kata supporter lainmah. Belum lagi iklan pemain bintang pujaan kameumeut seperti lord, akan sangat membantu dalam promosi dan penjualan produk sponsor.
Dalam sport marketing, yang paling fundamental adalah membangun fan base bukan customer base. Karena fans bisa menjadi customer itu sendiri dan yang paling penting sebagai media promosi persib dan sponsornya. Alhamdulillah Persib mah tidak usah membangun fans base, karena bobotoh dengan alami sudah menjadi fans base jauh sebelum sepakbola industry.
Jadi jangan heran banyak club yang sekarang mencoba membangun fans base nya. Kafanatikan dan keloyalan fans base sangat penting dalam sport marketing, hal itu bisa dibuat kalau club bisa menyentuh emosi para fans. Di Persib emosi keterikatan dengan bobotoh sudah terjalin sangat lama dan turun temurun. Untuk klub baru atau yang belum ok tingkat kefanatikan atau keloyalannya, cara membangun hubungan emosional mungkin dengan cara berperan sebagai “korban” agar emosi dan perasaan fans terusik sehingga merasa ada kedekatan emosional dengan club. Bisa juga dengan memanfaatkan media social sebagai ajang membangun hubungan emosional. Contoh: bobotoh pengguna media social facebook & twitter total 11.8 Juta orang, kemudian ada postikan provokatif atau menghina atau merendahkan Persib & Bobotoh, maka semua akan bereaksi bahkan tidak jarang juga melakukan hal yang sama. Maka fans dari klub lain yang emosinya terusik akan merasa emosional dan juga tidak terima clubnya atau kelompoknya dihina, diprovokasi, atau direndahkan akan akan membela clubnya sehingga memunculkan sikap fanatic dan loyal. Jadi mun aya nu kitu antep weh, da lain level bobotoh. Lamun aya nu twitwar atau provokasi bales we make #persib atau #persibjuara atau #persibgointernational atau naon weh lah, dijamin bakal makin nasteung tah batur… hahahah… Ayeunamah kumaha carana Persib & Bobotoh bersaing di level lebih tinggi, minimal asia tenggara, kemudian lebih naik lagi dan lagi sampai level dunia.
PT. PBB sudah mempunyai fundamental terbaik di negeri ini, tugasnya adalah dengan memanfaatkan sebaik mungkin dan juga meraih prestasi sebanyak-banyaknya di level nasional dan internasional. Tugas sebagai bobotoh mah tinggal ningkatkeun keloyalan dan kefanatikan, tong sok ngaladenan batur nu puguh lain ladenaneun.. era atuh, bisi kabawa turun level. Gelar bobotoh terbaik walopun ada yang ga setuju, tapi jadi poin pluss dimata para sponsor, apresiasi weh lah.
PT. PBB oge teu hereuy bakal majukeun Persib, ti rumor pemaen dunia Ronaldinho mau direkrut tapi teu jadi sampai ayeuna Essien datang pas Persib ulang tahun ka 84 adalah bukti keseriusan PT. PBB. (lebok tah nu nyiyir.. hehehehe). Kabar dari Don Umuh pun tanggal 2 April pas launching persib akan datang pemain yang lebih top, saha nya?
Mendatangkan Essien bukan hal gampang atuh, butuh lobby tingkat dewa. Sampai bisa meyakinkan Essien menolak club Turki & Aussie adalah hal fantastis, edan lah pokona. Sebenerna win-win solution buat Persib (persepakbolaan Indonesia) dan Essien yang sama-sama lagi butuh efek kejut dan building awareness dari dunia dalam mempromossikan massing-masing. Mungkin main di sini Essien merasa akan sangat menonjol dibanding maen di Eropa atau di Aussie, headline berita bakal terus-terusan tentang Essien dan Juga persib, cociks.
Efeknya apa? Promosi gratis…!!!! Semua media cetak, online, TV, berita dalam dan luar negeri seperti espn, bbc, squawka, Goal worldwide, FourFourTwo, media Ghana, media UK, media Jepang, dll rea pokonamah, googling weh, akan memberitakan ini. Sampai berita juara piala presiden asa gak ada gaungnya bahkan pengenalan manajemen klub baru pun minim pemberitaan dibandingkan Essien Efect. Disinilah PT. PBB harus bisa jeli dan aktif memanfaatkan momen. Terlepas dari hal teknis, sesuai dengan kebutuhan team atau tidak saya rasa tetap harus disyukuri dan diapresiasi. Terlepas sepak bola yang “tidak murni” lagi karena sudah masuk area bisnis & industry. Yang pasti Persib adalah pioneer sepak bola industry di Indonesia, eta ge kebanggaan buat bobotoh. Mulai sekarang Persib, Essien, dan bobotoh akan menjadi pusat perhatian, tinggal kumaha memanfaatkan momen ieu. Menang dianggap wajar, eleh dihina akan jadi hal yang akan dialami bobotoh kedepannya. Jangan terlalu reaktif di sosmed, sakali deui tong dilayanan balas dengan elegan.
Sok ah… cag geura miang.. prung geura tarung..
Nuhun sib.. selamat ulang tahun.
Ditulis oleh Bobotoh dengan akun Twitter @ranggaradithia

Mantap ieu artikel.. kelas mang!!
cokpis wa, asli mantap ieu tulisan… boa uwa teh wartawan dan juragan seblak, seuhah pisan wa euy
Aluuuss ueyy ieu artikel teh…hidup Abah ECIB..hidup BOBOTOH..hidup kang ESSIEN..hidup Manajemen PT.PBB
Hade pisan mang…
Logis dan realistis
Salut uy seueur keneh bobotoh nu model kieu teh
selamat anda memang bobotoh nyakola lur……
Menang dianggap wajar, eleh dihina, mantab surantab
sangat sangat keren ieu artikel. beberkeun statistik dulu, fakta & hasil. terus imbauan supaya jadi suporter elegan ku bahasa nu enak. diantos artikel nu informatif kieu nu sanesna.
mang edun we lah
Persib bandung mah terus menciptakan inovasi dan terobosan, dan terbukti jadi influence untuk klub di indonesia lainnya.
Nu moyokan Persib mah iwal ti nu sirik ka PERSIB.
HODUP PERSIB !