Antara GBK dan Bobotoh
Thursday, 15 October 2015 | 23:43
Pada pertandingan semifinal Piala Presiden 2015 yang mempertemukan Persib Bandung dengan Mitra Kukar di stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, dapat dimenangkan dengan drama yang membuat tegang kedua kubu oleh Pangeran Biru. Dengan agregat 3-2 untuk kemenangan Persib, membuat Maung Bandung melaju ke partai final Piala Presiden 2015 yang akan digelar pada hari Minggu, 18 Oktober mendatang. Perjalanan Persib di Piala Presiden 2015 kali ini memang mengalami hambatan yang cukup berat, khususnya di babak 8 besar dan semifinal. Bagaimana tidak, Persib selalu mengalami kekalahan di leg pertama masing-masing pertandingan yang mempertemukannya dengan Pusamania Borneo dan Mitra Kukar. Walau begitu, akhirnya Persib Bandung dapat membalas kekalahan yang ada di leg kedua dengan usaha yang cukup keras. Hal ini menjadikan Persib layak tampil di puncak turnamen Piala Presiden.
Beberapa hari yang lalu, pemilihan lokasi partai final Piala Presiden mengalami sedikit hambatan. Lolosnya Persib Bandung ke partai final, membuat bingung Mahaka Sports sebagai penyelenggara Piala Presiden 2015. Mengapa tidak, lokasi final di SUGBK yang sudah ditargetkan sejak awal, harus di pertimbangkan ulang mengingat munculnya penolakan dari suporter Persija Jakarta, Jakmania. Penolakan ini juga bukan tanpa alasan, karena menurut Jakmania, lolosnya Persib Bandung ke partai final, akan membuat masalah baru antara Bobotoh Persib dengan Jakmania yang sudah terkenal tidak akur. Sudah bukan rahasia umum lagi, Bobotoh Persib dengan Jakmania memiliki sejarah yang buruk, bahkan diantara keduanya tidak jarang terlibat bentrok fisik yang sangat parah.
Namun begitu, pertimbangan akan perbaikan sepak bola nasional dan menunjukkan diri sebagai penyelenggara yang profesional, maka Mahaka Sport dengan penuh tanggungjawab, menyatakan dengan tegas bahwa vanue partai final Piala Presiden akan tetap digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Seberapa pun besarnya resiko, Mahaka Sport sudah siap akan konsekuensi yang sudah diambil. Hal ini dibuktikan dengan koordinasinya bersama Polri, Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, dan TNI. Bahkan menteri sekelas Menko Polhukam juga memberikan lampu hijau bagi penyelenggaraan final Piala Presiden di Jakarta.
Ditengah-tengah persiapan itu, Bobotoh Persib selaku pendukung setia Maung Bandung, menyatakan siap untuk menyerbu Jakarta dan membirukan Gelora Bung Karno. Peristiwa ini tentu akan menjadi momentum penting bagi Bobotoh Persib, dimana mereka sudah lama—entah berapa tahun—tidak pernah merasakan atmosfir mendukung Persib di stadion terbesar di Indonesia itu. Padahal, pada tahun 1985 yang merupakan partai final Divisi Utama antara Persib Bandung melawan PSMS Medan, Bobotoh Persib mampu membirukan Gelora Bung Karno dengan jumlah sekitar 100.000 Bobotoh.
Banyaknya Bobotoh yang bergerak ke Jakarta pada waktu itu memang menjadi sebuah misteri, mengingat pertandingan final tersebut hanya sekelas Divisi Utama. Maka gembar-gembor pertanyaan seberapa besar jumlah Bobotoh pun menyeruak ke permukaan. Dari pertanyaan itu, terdengar kabar, katanya, Bobotoh Persib memiliki basis bukan hanya di kota Bandung, tapi juga di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat, bahkan juga Banten. Tidak berbeda dengan itu, ada opsi jawaban lain yang menyatakan bahwa mayoritas orang Sunda adalah pendukung Persib.
Jawaban-jawaban diatas tentu akan dipahami oleh Bobotoh Persib, karena faktanya, kakek nenek penulis sendiri, merupakan pendukung setia Persib bahkan sejak teknologi masih berupa televisi hitam putih. Hal ini diungkapkan langsung oleh ibunda penulis. Ketika penulis tanya kepada ibunda penulis, “Mengapa mendukung Persib, padahal pada waktu itu Persib sering kalah?”. Apa jawaban ibunda penulis? Beliau menjawab bahwa, “Sabab nu maénna jalma urang!” (Karena yang bermain adalah orang-orang kita!). Jawaban yang sama juga akan dilontarkan oleh rakyat Indonesia ketika ditanya mengapa mendukung Timnas Indonesia padahal Timnas Indonesia sering kalah. Itu artinya, fanatisme Bobotoh Persib diturunkan dengan konsep turunan keluarga. Hal serupa juga bisa dibuktikan, jika pembaca keliling Jawa Barat, maka orang lebih suka membicarakan Persib ketimbang klub daerahnya sendiri. Lihat saja ketika Persib bertanding dengan klub-klub lokal di Jawa Barat, dengan Pesik Kuningan misalnya, orang Kuningan lebih memilih untuk mendukung Persib. Lihat juga ketika Persib bertandang ke Ciamis untuk melawan PSGC Ciamis, orang Ciamis lebih memilih untuk mendukung Persib Bandung. Tapi melihat fakta-fakta tersebut, apakah suporter lain mempercayai ini? Ternyata tidak.
Banyak suporter-suporter lain yang mengatakan bahwa, “Persib itu hanya Bandung! Singkatannya saja Bandung, kok bisa Jawa Barat?”. Pertanyaan-pertanyaan ini terus digelorakan oleh suporter-suporter lain dan menganggap bahwa Bobotoh Persib tidak lebih dari sekedar suporter kecil yang basisnya hanya di Bandung, sama seperti suporter yang lain. Mereka tidak akan mungkin percaya dengan paparan pihak Bobotoh Persib yang mengklaim memiliki basis di Jawa Barat dan Banten. Mereka tidak akan percaya!
Maka dari itu, membirukan Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah suatu ajang bagi Bobotoh Persib untuk menunjukkan kepada rakyat Indonesia, kepada insan pencinta sepak bola, bahwa kami adalah suporter yang besar. Bobotoh Persib tidak sama dengan suporter lain yang hanya memiliki basis di beberapa kota, Bobotoh Persib memiliki basis di dua provinsi besar. Ya, mungkin hal ini terlihat tidak masuk akal bagi suporter lain, tapi dengan birunya SUGBK yang merupakan stadion di ibu kota (basis rival Bobotoh Persib), maka orang akan tahu betapa besarnya Bobotoh Persib. GBK harus biru! Katakanlah dengan lantang, “INVASI GBK!”.
Ditulis oleh Idik Saeful Bahri, Bobotoh dari Kuningan

Pada pertandingan semifinal Piala Presiden 2015 yang mempertemukan Persib Bandung dengan Mitra Kukar di stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, dapat dimenangkan dengan drama yang membuat tegang kedua kubu oleh Pangeran Biru. Dengan agregat 3-2 untuk kemenangan Persib, membuat Maung Bandung melaju ke partai final Piala Presiden 2015 yang akan digelar pada hari Minggu, 18 Oktober mendatang. Perjalanan Persib di Piala Presiden 2015 kali ini memang mengalami hambatan yang cukup berat, khususnya di babak 8 besar dan semifinal. Bagaimana tidak, Persib selalu mengalami kekalahan di leg pertama masing-masing pertandingan yang mempertemukannya dengan Pusamania Borneo dan Mitra Kukar. Walau begitu, akhirnya Persib Bandung dapat membalas kekalahan yang ada di leg kedua dengan usaha yang cukup keras. Hal ini menjadikan Persib layak tampil di puncak turnamen Piala Presiden.
Beberapa hari yang lalu, pemilihan lokasi partai final Piala Presiden mengalami sedikit hambatan. Lolosnya Persib Bandung ke partai final, membuat bingung Mahaka Sports sebagai penyelenggara Piala Presiden 2015. Mengapa tidak, lokasi final di SUGBK yang sudah ditargetkan sejak awal, harus di pertimbangkan ulang mengingat munculnya penolakan dari suporter Persija Jakarta, Jakmania. Penolakan ini juga bukan tanpa alasan, karena menurut Jakmania, lolosnya Persib Bandung ke partai final, akan membuat masalah baru antara Bobotoh Persib dengan Jakmania yang sudah terkenal tidak akur. Sudah bukan rahasia umum lagi, Bobotoh Persib dengan Jakmania memiliki sejarah yang buruk, bahkan diantara keduanya tidak jarang terlibat bentrok fisik yang sangat parah.
Namun begitu, pertimbangan akan perbaikan sepak bola nasional dan menunjukkan diri sebagai penyelenggara yang profesional, maka Mahaka Sport dengan penuh tanggungjawab, menyatakan dengan tegas bahwa vanue partai final Piala Presiden akan tetap digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Seberapa pun besarnya resiko, Mahaka Sport sudah siap akan konsekuensi yang sudah diambil. Hal ini dibuktikan dengan koordinasinya bersama Polri, Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, dan TNI. Bahkan menteri sekelas Menko Polhukam juga memberikan lampu hijau bagi penyelenggaraan final Piala Presiden di Jakarta.
Ditengah-tengah persiapan itu, Bobotoh Persib selaku pendukung setia Maung Bandung, menyatakan siap untuk menyerbu Jakarta dan membirukan Gelora Bung Karno. Peristiwa ini tentu akan menjadi momentum penting bagi Bobotoh Persib, dimana mereka sudah lama—entah berapa tahun—tidak pernah merasakan atmosfir mendukung Persib di stadion terbesar di Indonesia itu. Padahal, pada tahun 1985 yang merupakan partai final Divisi Utama antara Persib Bandung melawan PSMS Medan, Bobotoh Persib mampu membirukan Gelora Bung Karno dengan jumlah sekitar 100.000 Bobotoh.
Banyaknya Bobotoh yang bergerak ke Jakarta pada waktu itu memang menjadi sebuah misteri, mengingat pertandingan final tersebut hanya sekelas Divisi Utama. Maka gembar-gembor pertanyaan seberapa besar jumlah Bobotoh pun menyeruak ke permukaan. Dari pertanyaan itu, terdengar kabar, katanya, Bobotoh Persib memiliki basis bukan hanya di kota Bandung, tapi juga di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat, bahkan juga Banten. Tidak berbeda dengan itu, ada opsi jawaban lain yang menyatakan bahwa mayoritas orang Sunda adalah pendukung Persib.
Jawaban-jawaban diatas tentu akan dipahami oleh Bobotoh Persib, karena faktanya, kakek nenek penulis sendiri, merupakan pendukung setia Persib bahkan sejak teknologi masih berupa televisi hitam putih. Hal ini diungkapkan langsung oleh ibunda penulis. Ketika penulis tanya kepada ibunda penulis, “Mengapa mendukung Persib, padahal pada waktu itu Persib sering kalah?”. Apa jawaban ibunda penulis? Beliau menjawab bahwa, “Sabab nu maénna jalma urang!” (Karena yang bermain adalah orang-orang kita!). Jawaban yang sama juga akan dilontarkan oleh rakyat Indonesia ketika ditanya mengapa mendukung Timnas Indonesia padahal Timnas Indonesia sering kalah. Itu artinya, fanatisme Bobotoh Persib diturunkan dengan konsep turunan keluarga. Hal serupa juga bisa dibuktikan, jika pembaca keliling Jawa Barat, maka orang lebih suka membicarakan Persib ketimbang klub daerahnya sendiri. Lihat saja ketika Persib bertanding dengan klub-klub lokal di Jawa Barat, dengan Pesik Kuningan misalnya, orang Kuningan lebih memilih untuk mendukung Persib. Lihat juga ketika Persib bertandang ke Ciamis untuk melawan PSGC Ciamis, orang Ciamis lebih memilih untuk mendukung Persib Bandung. Tapi melihat fakta-fakta tersebut, apakah suporter lain mempercayai ini? Ternyata tidak.
Banyak suporter-suporter lain yang mengatakan bahwa, “Persib itu hanya Bandung! Singkatannya saja Bandung, kok bisa Jawa Barat?”. Pertanyaan-pertanyaan ini terus digelorakan oleh suporter-suporter lain dan menganggap bahwa Bobotoh Persib tidak lebih dari sekedar suporter kecil yang basisnya hanya di Bandung, sama seperti suporter yang lain. Mereka tidak akan mungkin percaya dengan paparan pihak Bobotoh Persib yang mengklaim memiliki basis di Jawa Barat dan Banten. Mereka tidak akan percaya!
Maka dari itu, membirukan Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah suatu ajang bagi Bobotoh Persib untuk menunjukkan kepada rakyat Indonesia, kepada insan pencinta sepak bola, bahwa kami adalah suporter yang besar. Bobotoh Persib tidak sama dengan suporter lain yang hanya memiliki basis di beberapa kota, Bobotoh Persib memiliki basis di dua provinsi besar. Ya, mungkin hal ini terlihat tidak masuk akal bagi suporter lain, tapi dengan birunya SUGBK yang merupakan stadion di ibu kota (basis rival Bobotoh Persib), maka orang akan tahu betapa besarnya Bobotoh Persib. GBK harus biru! Katakanlah dengan lantang, “INVASI GBK!”.
Ditulis oleh Idik Saeful Bahri, Bobotoh dari Kuningan

Persib pasti juara v.u.g.cipanas
Mari Kita Buktikan!!!
Ini kesempatan kita,
Kalau bukan sekarang, kapan lagi!
Kapan bukan kita (bobotoh), siapa lagi!
#PersibJuara
Mari Kita Buktikan!!!
Ini kesempatan kita,
Kalau bukan sekarang, kapan lagi!
Kalau bukan kita (bobotoh), siapa lagi!
#PersibJuara
SUGBK Jakarta rumah Persib kedua karena itu jaga dan semarakan dg penuh suka cita dan kekeluargaan.
Ini artikel keren… ana hanya ingin menambahkan dari penggalan yang ini “Banyak suporter-suporter lain yang mengatakan bahwa, “Persib itu hanya Bandung! Singkatannya saja Bandung, kok bisa Jawa Barat?”. Pertanyaan-pertanyaan ini terus digelorakan oleh suporter-suporter lain dan menganggap bahwa Bobotoh Persib tidak lebih dari sekedar suporter kecil yang basisnya hanya di Bandung, sama seperti suporter yang lain. Mereka tidak akan mungkin percaya dengan paparan pihak Bobotoh Persib yang mengklaim memiliki basis di Jawa Barat dan Banten. Mereka tidak akan percaya!”
TIM PERSIB bukan hanya milik warga Bandung tapi setiap persib main di manapun disana pasti ada BOBOTOH.
Ulah gugur samemeh tempur, ulah perlaya samemeh perang. Indit ka medan jerit ulah dengki, lumampah ka medan dadalaga ulah dendam, lumaku ka medan tempur ulah ujub toroktok ole olean …..
Naon wa? Ek ngaboodr?
PERSIB …. lain saukur klub mengbal, tapi budaya ,harga diri jeung warisan turun tumurun , Urang teu boga harta tapi boga PERSIB nu bisa di wariskeun pikeun anak incu
Mantap tulisannya. Kredibel dan ilmiah. Berbasis fakta yang sangat mudah dibuktikan. Apapaun metode telusurnya…yakin 100% bahwa bobotoh menyebar di seantero Jawa Barat dan Banten….bahkan, bobotoh meyebar di senatero Nusantara.
Ketika piala dunia Brazil berlangsung…….. bendera PERSIB pernah dikibarkan oleh salah seorang bobotoh fanatik.
Survey sering membuktikan bobotoh merupakan pendukung sepakbola terbesar di tanah air…bahkan sering mengalahkan jumlah pendukung kesebelasan2 elit dunia.
18 Oktober 2015, saat kita buktikan kebenaran itu.
BIRUKAN SUGBK!!!
‘Sebagai orang Sunda yang sangat cinta banget sama PERSIB,hanya bisa mengiringi dengan Doa, dan doa, dan Doa, Ya Allah semoga para pemain, Official, manager, terutama BOBOTOH yang sangat setia dengan PERSIB agar pergi dengan selamat pulang dengan selamat jangan ada lagi ya ALLAH,Kami mendengar dan melihat dengan mata kepala Bobotoh terluka apalagi meninggal dunia jauhkan ya ALLAH dari segala marahabaya kepada semua BOBOTOH yang hadir di SUGBK. Amin ya Allah ya Robbal Alamiin.
mudah mudahan aman
maju terus pantang mundur cadu mundur patrang mulang mun maksud can laksana
Siklus final tahun nu ujungna angka 5… Final perserikatan 1985, final liga dunhill 1995, final piala presiden 2015… GBK LAUTAN BIRU..!!!
sigana kitu tah siklus ujung angka lima ka maung aink deui aminnnnnn insya allah ya allah persib juara deui
Mau tanya klo untuk bobotoh d jkt..
bagai mana cara dpt tiket nya?
Apa lgsg bli d gbk?
Apa nanti bisa stu tribun sma bobotoh yg dri luar jkt???
Tribun timus sudah habis mang . ambil selatan atas atau bawah saja beli di GBK langsung
Ngan saukur bisa ngadoaken k dulur2 nu mangkat k GBK jeng k persib
Salam ti jefri kanggo persib
Jefri rindu juara persib
Gbk biru kang
Setelah malam pengangkatan gelar juara, pada hari ini senin 19.10.2015, sy masih merasa terharu dengan perjuangan para pemai PERSIB dan bobotoh sa alam dunya (bobotoh se dunia).
Atad kerja keras mereka (PERSIB) dan dukungan dari bobotoh, pada akhirnya KAMI menjadi juara lagi.
Juara bukan hanya untuk persib tapi untuk kita semua para bobotoh sa alam dunya.
Haru biru yg menyelimuti SUGBK akan menjadi sejarah baru bagi kami yg telah bersama sama berjuang.
PERSIB JUARA SALAWASNA.